ARAK-ARAK AN UNIK DI MUNTAL, KUBAH MASJID AL ANSOR DIARAK

Dok. Istimewa

Muntal. Desa Muntal di Gunungpati memiliki tradisi unik yang belum tentu dilakukan di tempat lain. Keunikan tersebut, secara turun temurun dilakukan oleh warga Muntal. Tradisi unik yang dilakukan di Desa Muntal merupakan tradisi mengarak atau parade sebelum menaikkan kubah masjid (molo).

Tradisi unik tersebut telah dilakukan juga sebelumnya di Masjid Baiturrahman yang berada di sebelah Muntal selatan (Muntal Kidul).

Pelaksanaan arak-arakan kubah tersebut dilakukan apabila ada kubah yang akan dinaikkan, baik itu untuk menaikkan kubah molo pertama kali ataupun penggantian kubah molo. Adapun penggantian kubah molo, bisanya dilakukan setelah beberapa tahun dan perlu dilakukan pengggantian karena faktor usia. Tradisi kali dilakukan untuk Masjid Al Ansor, masjid yang terletak di Muntal (Patemon) RT 1 RW 5.
Masjid Al Ansor ini sebagai masjid baru yang hampir usai pembangunannya sehingga kubah yang dinaikkan merupakan kubah pertama. Pendirian dari Masjid Al Ansor ini untuk meberikan ruang ibadah bagi umat muslim yang berada si wilayah timur dari Desa Muntal, mengingat Masjid Baiturrahman, Masjid Baiturrahim, maupun Masjid Khusnul Khotimah sudah melebihi kapasitas.

Acara arak-arak an tersebut dilaksanan dengan mengelilingi desa, dan pada acara arak-arakan mengiring kubah Masjid Al Ansor dilaksanakan. pada hari Ahad, 31/10. Kubah masjid diarak dari masjid Khusnul Khotimah menuju Masjid Al Ansor.

Proses pemberangkatan diawali dengan sambutan dari Kyai Abdul Kholik, dan doa sebelum berangkat untuk dapat menjadi masjid yang makmur dan menjadi barokah. Diiringi dengan sholawat serta rebana dari santri-santri arak-arakan berlangsung meriah. Selain itu arak-arakan juga diberikan pengawalan langsung oleh Ansor Banser Muntal.

Selanjutnya, diadakan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan. Setelah itu, warga yang datang menikmati makanan yang ada secara bersama-sama. Tradisi-tradisi yang ada di Muntal lekat dengan keagamaan, yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan apa yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Dalam bentuk sedekah, maupun selamatan, sebagai bentuk syukur. (fra/pnp)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama